Selasa, 30 Agustus 2011

Fungsi Lemak Dan Akibat kelebihan kolesterol di dalam darah


Lemak juga dibutuhkan tubuh terutama dalam proses produksi berbagai macam hormon, sebagai pembungkus jaringan saraf (mielin), melapisi membran sel, prekursor prostaglandin dan merupakan pelarut vitamin (A, D, E, dan K). Pada anak-anak, lemak, kolesterol dan derivatnya sangat dibutuhkan bagi perkembangan sel-sel otaknya dan hal ini yang akan menentukan tingkat kecerdasannya kelak di kemudian hari.
Seperti dikemukakan sebelumnya, kolesterol hanya didapat dari makanan yang berasal dari hewan dan trigliserida berasal dari karbohidrat. Namun, hati pun bisa membentuk kolesterol dan trigliserida dari makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak jenuh seperti daging, margarin, mentega, keju, minyak sawit, dan minyak kelapa.
Saat ini kelebihan kolesterol menjadi momok yang sangat ditakuti orang karena sebagai salah satu faktor penyebab penyempitan pembuluh darah yang di namakan aterosklerosis, yaitu suatu proses pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Pada otak, aterosklerosis menyebabkan stroke, sedangkan pada jantung menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK).

1. Beberapa fraksi lemak darah
Lemak di dalam darah terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga fraksi (unsur) lemak yang pertama berikatan dengan protein khusus yang bernama apoprotein menjadi kompleks lipid-protein atau lipoprotein. Ikatan itulah yang menyebabkan lemak bisa larut, menyatu dan mengalir di peredaran darah. Unsur lemak yang terakhir, yaitu asam lemak bebas berikatan dengan albumin.
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnya yang dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Lipoprotein juga bisa dibedakan dengan cara elektroforesis menjadi beta lipoprotein (LDL), pre-beta lipoprotein (VLDL), broad beta (beta VLDL), dan alpha lipoprotein (HDL).
1) Kilomikron merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar dan mengandung ApoB48. Kandungannya sebagian besar trigliserida (80-95%) untuk dibawa ke jaringan lemak dan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol (2-7%) untuk dibawa ke hati. Setelah 8-10 jam sejak makan terakhir, kilomikron tidak ditemukan lagi di dalam plasma. Adanya kilomikron sewaktu puasa dianggap abnormal.
2) Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo B100. VLDL mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol.
3) Lipoprotein densitas sedang (IDL) juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol (20-40%). IDL merupakan zat antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut juga VLDL sisa.
4) Lipoprotein densitas rendah (LDL) merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar (40-5o%) untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut juga kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah. Proses tersebut dinamakan aterosklerosis. Tingginya kolesterol-LDL (kol-LDL) bisa terjadi akibat kurangnya pembentukan reseptor LDL seperti pada kelainan genetik (hiperkolesterolemia familial), atau jenuhya reseptor LDL yang ada sehubungan konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung kolesterol tinggi dan lemak jenuh, tingginya kadar VLDL, serta kecepatan produksi, dan eliminasi LDL. ,Jaringan yang banyak mengandung LDL adalah hati dan kelenjar adrenal. Peningkatan kadar kol-LDL di dalam darah akan menyebabkan metabolisme LDL terganggu.
5) Lipoprotein densitas tinggi (HDL) merupakan lipoprotein yang mengandung Apo AI dan Apo AII dengan kandungan trigliserida (5-10%) dan kolesterol (15-25%). HDL mempunyai efek antiaterogenik kuat sehingga disebut juga kolesterol baik. Fungsi utama HDL yaitu mengangkut kolesterol bebas yang terdapat dalam endotel jaringan perifer termasuk pembuluh darah, ke reseptor HDL di hati untuk dijadikan empedu dan dikeluarkan ke usus kecil untuk mencerna lemak dan dibuang berupa tinja. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer berkurang. Kadar HDL diharapkan tinggi di dalam darah. Namun, kadarnya rendah pada orang gemuk, perokok, penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol, dan pemakai pil KB.

2. Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan dasar dari penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) dan menjadi penyebab kematian nomor satu di negara industri. Proses terbentuknya aterosklerosis (aterogenesis) sebenarnya sudah berlangsung sejak usia dini yang diawali dengan terbentuknya sel-sel busa, selanjutnya pada usia antara 10-20 tahun, telah membentuk alur lemak (fatty streak) pada dinding pembuluh darah. Alur lemak ini awalnya masih tipis sehingga belum menyumbat pembuluh darah. Selanjutnya pada usia 4o-5o tahun, terjadi proses proliferatif sehingga terbentuk kerak berserat atau fibrous plak. Bila sel endotel pembuluh darah arteri di bawahnya terkoyak akibat berbagai faktor maka trombosit akan menempel pada dinding arteri yang rusak. Interaksi antara trombosit dengan sel endotel yang rusak akan merangsang pertumbuhan (proliferasi) jaringan ikat pada dinding arteri yang disebut kerak aterosklerotik atau ateroma. Kerak aterosklerotik ini akan tumbuh terus secara progresif selama bertahun-tahun dan bisa disertai timbulnya berbagai komplikasi, seperti pengapuran (kalsifikasi), perdarahan (hemoragia), pecah (rupture) atau ulserasi, dan pembentukan trombus. Pembentukan trombus di dalam pembuluh darah (intraluminar) inilah yang dapat menyumbat aliran darah.
Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang ada di dinding jantung dan fungsinya memasok nutrisi dan oksigen ke otot jantung. Jika proses aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah koroner, timbullah penyakit jantung koroner (P,JK) yang ditandai dengan nyeri dada. Selanjutnya bila pembentukan trombus berlangsung terus, suatu saat akan menyumbat total pembuluh darah koroner dengan akibat terhentinya pasokan oksigen ke otot jantung. Keadaan ini akan menyebabkan serangan jantung karena terjadi kematian otot jantung yang disebut infark miokard akut. Serangan jantung ditandai nyeri dada hebat sampai sesak, berkeringat banyak sampai membasahi baju yang dipakai. Bila proses aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah otak, akan terjadi infark serebral yang menyebabkan stroke. Aterosklerosis juga dapat menimbulkan penyakit pembuluh darah perifer seperti claudicatio intermittent yang ditandai nyeri pada tungkai bawah bila berjalan dan impotensi.

Jaringan Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan


· Awal masa pertumbuhan tumbuhan dikenal dengan istilah perkecambahan.

· Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji.

· Pada kecambah terdapat bagian yang disebut calon tunas (plumulae) dan calon akar (radicle) yangs elanjutnya disebut promeristem.

· Proses pendewasaan atau pematangan disebut dengan istilah deferensiasi. Deferesiansi dapat diartikan proses perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya.

· Hasil proses deferensiasi pada promeristem akan menghasilkan jaringan meristem yang berupa protoderm, prokambium, dan meristem dasar.

· Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.

JARINGAN MUDA (MERISTEM)

· Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut jaringan meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang mempunyai fungsi tertentu.

· Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah memiliki deinding sel yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan protoplasma, tidak mengandung makanan cadangan, dan vakuolanya kecil-kecil.

· BERDASARKAN ASALNYA jaringan meristem dibagi menjadi 3 macam yaitu promeristem (jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio), meristem primer (terdiri atas sel-sel embrionik yang aktif melakukan pembelahan), dan meristem sekunder (meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang berubah menjadi embrional kembali).

BERDASARKAN LETAKNYA jaringan meristem dibagi menjadi 3 macam yaitu meristem apical (terletak pada ujung akar dan ujung batang), meristem interkalar (terletak di bagian pangakl tiap buku pada tumbuhan), dan meristem lateral (terletak di ketiak cabang).

JARINGAN DEWASA

JARINGAN EPIDERMIS adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas 02 dan co2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).

JARINGAN PARENKIM (DASAR)
· Jaringan parenkim merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), parenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri)

BERKAS PENGANGKUT

· Merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.

· Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

JARINGAN PENGUAT

· Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.

· Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).

ORGAN TUMBUHAN

· DAUN ciri-cirinya : berbentuk lembaran dan berwarna hijau, memiliki zat hijau daun (klorofil), tersusun atas jaringan epidermis atas mesofil dan epidermis bawah. Pada daun monokotil, mesofilnya tidak terdeferensiasi sedangkan pada daun dikotil mesofilnya terdeferensiasi menjadi parenkim palisade dan parenkim spons.

· BATANG cirri-cirinya : berbentuk silinder, pada saat muda berwarna hijau karena epidermis dan parenkim nya masih membantu aktivitas fotosintesis. Batang berfungsi sebagai penyangga tubuh tumbuhan, tempat melekatnya akar dan daun. Struktur jaringan penyusun batang secara umum dari luar ke dalam terdiri atas epidermis, parenkim korteks, endodermis, dan silinder pusat. silinder pusat batang tersusun secara urut dari luar kearah dalam, yaitu perikambium, berkas pengangkut, dan empulur. Perbedaan antara batang monokotil dan dikotil adalah : pada batang dikotil terdapat silinder pusat (empulur), letak berkas pengangkutnya teratur melingkar, dan tipe berkas pengangkutnya kolateral terbuka, dan memiliki kambium. Sedangkan batang monokotil tidak memiliki empulur, berkas pengangkutnya kolateral tertutup, dan letak berkas pengangkutnya tersebar.

· AKAR berfungsi untuk menyerap air dan mineral serta menopang batang tumbuhan. Struktur akar terdiri atas epidermis, parenkim korteks, endodermis, dan silinder pusat.

APLIKASI PENGETAHUAN JARINGAN UNTUK TRANSPORTASI ZAT PADA TUMBUHAN

· Proses penyerapan air dilakukan secara osmosis dan penyerapan mineral yang terlarut dalam air tanah dilakukan secara difusi.
· Air tanah dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu air kimia, air higroskopis, air kapiler, dan air gravitasi.
· Cara tumbuhan untuk mempertahankan tekanan osmosisnya, yaitu dengan melakukan proses pengeluaran air dengan cara transpirasi maupun gutasi.

· PENGANGKUTAN EKSTRAVASIKULER adalah pengangkutan air dan mineral yang berlangsung di luar berkas pengangkutan. Sistem ini berlangsung dengan dua cara : pengangkutan apoplas (pengangkutan ekstravasikuler yang berlangsung melalui ruang-ruang antarsel. Pengangkutan ini terjadi pada endodermis yang dindingnya terdapat pita kaspari yang sulit ditembus air) dan pengangkutan simplas (pengangkutan ekstravasikuler yang berlangsung melalui sitoplasma antar sel yang dibantu oleh plasmodesmata).

· PENGANGKUTAN INTRAVASIKULER adalad pengangkutan zat dalam tubuh tumbuhan yang melalui berkas pengangkut. Pengangkutan air dan mineral oleh xylem disebut transportasi sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis oleh floem disebut translokasi. Faktor intern yang berpengaruh adalah lebar, panjang, dan jumlah pembuluh xylem sedangkan faktor ekstern yang berpengaruh adalah ketersediaan air di dalam tanah, kelembaban udara, suhu udara, tekanan udara, dan kecepatan angin.

· Pengangkutan air dan mineral dari xylem akar ke xylem batang dan kemudian sampai ke xylem daun dapat terjadi karena adanya kekuatan-kekuatan seperti :
o DAYA TEKAN AKAR adalah kemampuan sel-sel akar untuk mendorong air dalam xylem akar menuju ke jaringan di atasnya. Kemampuan sel-sel akar ini disebabkan oleh akar menyerap air secara terus-menerus sehingga tekanan tugornya naik.









                                                                              Gambar 3. Tekanan Tugor
o DAYA KAPILARITAS adalah kemampuan xylem batang untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi disbanding dengan yang diluar pembuluh karena daya adhesi pada air dan mineral lebih besar disbanding dengan daya kohesinya.
o DAYA ISAP adalah kemampuan daun untuk mengambil atau menyerap air dari batang karena tekanan osmosis sel-sel daun lebih tinggi dibandingkan sel-sel pada batang. Perbedaan tekanan osmosis disebabkan daun selalu mengeluarkan airnya lewat peristiwa gutasi.
Description: http://preparatpecah.tripod.com/index_files/image1361.gif